Pada Akhirnya
Bila engkau baik hati, bisa saja orang lain menuduhmu punya pamrih; tapi bagaimanapun, tetap berbaik hatilah
Bila engkau jujur dan terbuka, mungkin saja orang lain akan menipumu; tapi bagaimanapun, jujur dan terbukalah
Bila engkau mendapat ketenangan dan kebahagiaan, mungkin saja orang lain jadi iri; tapi bagaimanapun, berbahagialah
Bila engkau sukses, engkau akan mendapat beberapa teman palsu, dan beberapa sahabat sejati; tapi bagaimanapun, jadilah sukses
Apa yang engkau bangun selama bertahun-tahun mungkin saja dihancurkan orang lain hanya dalam semalam; tapi bagaimanapun, bangunlah
Kebaikan yang engkau lakukan hari ini, mungkin saja besok sudah dilupakan orang; tapi bagaimanapun, berbuat baiklah
Bagaimanapun, berikan yang terbaik dari dirimu
Pada akhirnya, engkau akan tahu bahwa ini adalah urusan antara engkau dan Tuhanmu. Ini bukan urusan antara engkau dan mereka
Ezar Ibrahim
stats
Selasa, 31 Januari 2012
Detik-detik kepergian manusia mulia
Detik-Detik Wafatnya Insaanul Kaamil (Rosul Saw.)
Jangan khawatir, wahai Rasul Allah: aku pernah mndngar اللّه berfirman kepadaku: "Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril. Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik.
Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. 'Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini.'
Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang disampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka.
'Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?'
Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu.
'Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal,' kata Jibril.
Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi.
'Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku.'
Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi.
Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, ! Ali segera mendekatkan telinganya. 'Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanukum'
'peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu.'
Diluar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan.
Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.
'Ummatii,ummatii,ummatiii?' - 'Umatku, umatku, umatku'
Shalati, shalati...
Dan,berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu.
Kini,mampukah kita mencintai sepertinya?
آللّهُمَ صَلّیۓِ ۈسَلّمْ عَلۓِ سَيّدنَآ مُحَمّدْ وَ عَلۓِ آلِ سَيّدنَآ مُحَمَّدٍ
Btapa cintanya Rasulullah kepada kita.
Subhanallah.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِِ
Mari Kirimkan ini pd sahabat muslim agar timbul kesadaran untuk mengingat maut dan mencintai Allah dan RasulNya, sprti Allah dan Rasulnya mencintai kita. Semoga kita termasuk orng yg diberi syafaat oleh Rosullulah Saw..
Jangan khawatir, wahai Rasul Allah: aku pernah mndngar اللّه berfirman kepadaku: "Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril. Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik.
Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. 'Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini.'
Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang disampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka.
'Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?'
Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu.
'Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal,' kata Jibril.
Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi.
'Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku.'
Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi.
Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, ! Ali segera mendekatkan telinganya. 'Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanukum'
'peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu.'
Diluar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan.
Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.
'Ummatii,ummatii,ummatiii?' - 'Umatku, umatku, umatku'
Shalati, shalati...
Dan,berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu.
Kini,mampukah kita mencintai sepertinya?
آللّهُمَ صَلّیۓِ ۈسَلّمْ عَلۓِ سَيّدنَآ مُحَمّدْ وَ عَلۓِ آلِ سَيّدنَآ مُحَمَّدٍ
Btapa cintanya Rasulullah kepada kita.
Subhanallah.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِِ
Mari Kirimkan ini pd sahabat muslim agar timbul kesadaran untuk mengingat maut dan mencintai Allah dan RasulNya, sprti Allah dan Rasulnya mencintai kita. Semoga kita termasuk orng yg diberi syafaat oleh Rosullulah Saw..
Kehebatan Muhammad dimata para tokoh dunia
Tulisan ini mencoba memberikan persepsi lain atas Muhammad (SAW) dari orang2 yang bukan pengikutnya.
ENCYCLOPEDIA BRITANNICA
Sejumlah besar sumber awal menunjukkan bahwa dia adalah seseorang yg jujur dan berbudi baik yang dihormati dan ditaati orang-2 yg sepertinya (jujur dan berbudi baik)
MAHATMA GANDHI
Pernah saya bertanya-2 siapakah tokoh yg paling mempengaruhi manusia… Saya lebih dari yakin bahwa bukan pedanglah yang memberikan kebesaran pada Islam pada masanya. Tapi ia datang dari kesederhanaan, kebersahajaan, kehati-2an Muhammad; serta pengabdian luar biasa kepada teman dan pengikutnya, tekadnya, keberaniannya, serta keyakinannya pada Tuhan
Sir George Bernard Shaw
“Jika ada agama yg berpeluang menguasai Inggris – bahkan Eropa – beberapa ratus tahun dari sekarang, Islam-lah agama tersebut.Ini adalah satu-satunya agama yang bagi saya memiliki kemampuan menyatukan dan merubah peradaban. Saya sudah mempelajari Muhammad – sesosok pribadi agung yang jauh dari kesan seorang anti-kristus, dia harus dipanggil ‘sang penyelamat kemanusiaan’
MICHAEL H. HART
Pilihan saya untuk menempatkan Muhammad pada urutan teratas mungkin mengejutkan semua pihak, tapi dialah satu-2nya orang yg sukses baik dalam tataran sekular maupun agama. (hal. 33). Lamartine (sejarawan);“Jika keagungan sebuah tujuan, kecilnya fasilitas yang diberikan untuk mencapai tujuan tersebut, serta menakjubkannya hasil yg dicapai menjadi tolok ukur kejeniusan seorang manusia; siapakah yg berani membandingkan tokoh hebat manapun dalam sejarah modern dengan Muhammad? Tokoh-2 itu membangun pasukan, hukum & kerajaan saja. Mereka hanyalah menciptakan kekuatan-2 material yang hancur bahkan di depan mata mereka sendiri. Muhammad bergerak tidak hanya dengan tentara, hukum, kerajaan, rakyat & dinasti, tapi jutaan manusia di dua per tiga wilayah dunia saat itu; lebih dari itu, ia telah merubah altar-2 pemujaan, sesembahan, agama, pikiran, kepercayaan serta jiwa. Adakah yg lebih agung dari dia?
ENCYCLOPEDIA BRITANNICA
Sejumlah besar sumber awal menunjukkan bahwa dia adalah seseorang yg jujur dan berbudi baik yang dihormati dan ditaati orang-2 yg sepertinya (jujur dan berbudi baik)
MAHATMA GANDHI
Pernah saya bertanya-2 siapakah tokoh yg paling mempengaruhi manusia… Saya lebih dari yakin bahwa bukan pedanglah yang memberikan kebesaran pada Islam pada masanya. Tapi ia datang dari kesederhanaan, kebersahajaan, kehati-2an Muhammad; serta pengabdian luar biasa kepada teman dan pengikutnya, tekadnya, keberaniannya, serta keyakinannya pada Tuhan
Sir George Bernard Shaw
“Jika ada agama yg berpeluang menguasai Inggris – bahkan Eropa – beberapa ratus tahun dari sekarang, Islam-lah agama tersebut.Ini adalah satu-satunya agama yang bagi saya memiliki kemampuan menyatukan dan merubah peradaban. Saya sudah mempelajari Muhammad – sesosok pribadi agung yang jauh dari kesan seorang anti-kristus, dia harus dipanggil ‘sang penyelamat kemanusiaan’
MICHAEL H. HART
Pilihan saya untuk menempatkan Muhammad pada urutan teratas mungkin mengejutkan semua pihak, tapi dialah satu-2nya orang yg sukses baik dalam tataran sekular maupun agama. (hal. 33). Lamartine (sejarawan);“Jika keagungan sebuah tujuan, kecilnya fasilitas yang diberikan untuk mencapai tujuan tersebut, serta menakjubkannya hasil yg dicapai menjadi tolok ukur kejeniusan seorang manusia; siapakah yg berani membandingkan tokoh hebat manapun dalam sejarah modern dengan Muhammad? Tokoh-2 itu membangun pasukan, hukum & kerajaan saja. Mereka hanyalah menciptakan kekuatan-2 material yang hancur bahkan di depan mata mereka sendiri. Muhammad bergerak tidak hanya dengan tentara, hukum, kerajaan, rakyat & dinasti, tapi jutaan manusia di dua per tiga wilayah dunia saat itu; lebih dari itu, ia telah merubah altar-2 pemujaan, sesembahan, agama, pikiran, kepercayaan serta jiwa. Adakah yg lebih agung dari dia?
Keikhlasan yang Mulia
KEIKHLASAN YANG MULIA
Cuaca hari ini sangat sangat panas. Mbah sarno terus mengayuh sepeda tuanya menyisir jalan perumahan condong catur demi menyambung hidup. Mbah sarno sudah puluhan tahun berprofesi sebagai tukang sol sepatu keliling. Jika orang lain mungkin berfikir “mau nonton apa saya malam ini?”, mbah sarno cuma bisa berfikir “saya bisa makan atau nggak malam ini?”
Di tengah cuaca panas seperti ini pun terasa sangat sulit baginya untuk mendapatkan pelanggan. Bagi mbah sarno, setiap hari adalah hari kerja. Dimana ada peluang untuk menghasilkan rupiah, disitu dia akan terus berusaha. Hebatnya, beliau adalah orang yang sangat jujur. Meskipun miskin, tak pernah sekalipun ia mengambil hak orang lain.
Jam 11, saat tiba di depan sebuah rumah mewah di ujung gang, diapun akhirnya mendapat pelanggan pertamanya hari ini. Seorang pemuda usia 20 tahunan, terlihat sangat terburu-buru.
Ketika mbah sarno menampal sepatunya yang bolong, ia terus menerus melihat jam. Karena pekerjaan ini sudah digelutinya bertahun-tahun, dalam waktu singkat pun ia berhasil menyelesaikan pekerjaannya.
“Wah cepat sekali. Berapa pak?”
“5000 rupiah mas”
Sang pemuda pun mengeluarkan uang seratus ribuan dari dompetnya. Mbah sarno jelas kaget dan tentu ia tidak punya uang kembalian sama sekali apalagi sang pemuda ini adalah pelanggan pertamanya hari ini.
“Wah mas gak ada uang pas ya?”
“Nggak ada pak, uang saya tinggal selembar ini, belum dipecah pak”
“Maaf mas, saya nggak punya uang kembalian”
“Waduh repot juga kalo gitu. Ya sudah saya cari dulu sebentar pak ke warung depan”
“Udah mas nggak usah repot-repot. Mas bawa dulu saja. Saya perhatikan mas lagi buru-buru. Lain waktu saja mas kalau kita ketemu lagi.”
“Oh syukurlah kalo gitu. Ya sudah makasih ya pak.”
Jam demi jam berlalu dan tampaknya ini hari yang tidak menguntungkan bagi mbah sarno. Dia cuma mendapatkan 1 pelanggan dan itupun belum membayar. Ia terus menanamkan dalam hatinya, “ikhlas. Insya allah akan dapat gantinya.”
Ketika waktu menunjukkan pukul 3 lebih ia pun menyempatkan diri shalat ashar di masjid depan lapangan bola sekolah. Selesai shalat ia berdoa.
“Ya Allah, izinkan aku mencicipi secuil rezekimu hari ini. Hari ini aku akan terus berusaha, selebihnya adalah kehendakmu..”
Selesai berdoa panjang, ia pun bangkit untuk melanjutkan pekerjaannya.
Ketika ia akan menuju sepedanya, ia kaget karena pemuda yang tadi siang menjadi pelanggannya telah menunggu di samping sepedanya.
“Wah kebetulan kita ketemu disini, pak. Ini bayaran yang tadi siang pak.”
Kali ini pemuda tadi tetap mengeluarkan uang seratus ribuan. Tidak hanya selembar, tapi 5 lembar.
“Loh-loh mas? Ini mas belum mecahin uang ya? Maaf mas saya masih belum punya kembalian. Ini juga kok 5 lembar mas. Ini nggak salah ngambil mas?”
“Sudah pak, terima saja. Kembaliannya, sudah saya terima tadi, pak. Hari ini saya tes wawancara. Telat 5 menit saja saya sudah gagal pak. Untung bapak membiarkan saya pergi dulu. Insya allah minggu depan saya berangkat ke prancis pak. Saya mohon doanya pak”
“Tapi ini terlalu banyak mas”
“Saya bayar sol sepatu cuma rp 5000 pak. Sisanya untuk membayar kesuksesan saya hari ini dan keikhlasan bapak hari ini.”
Tuhan punya cara tersendiri dalam menolong hamba-hambanya yang mau berusaha dalam kesulitannya. Dan kita tidak akan pernah tahu kapan pertolongan itu tiba..
Insya Allah keikhlasan kita akan dibalas dengan keindahan nanti pada waktunya.. Aamiien..
Cuaca hari ini sangat sangat panas. Mbah sarno terus mengayuh sepeda tuanya menyisir jalan perumahan condong catur demi menyambung hidup. Mbah sarno sudah puluhan tahun berprofesi sebagai tukang sol sepatu keliling. Jika orang lain mungkin berfikir “mau nonton apa saya malam ini?”, mbah sarno cuma bisa berfikir “saya bisa makan atau nggak malam ini?”
Di tengah cuaca panas seperti ini pun terasa sangat sulit baginya untuk mendapatkan pelanggan. Bagi mbah sarno, setiap hari adalah hari kerja. Dimana ada peluang untuk menghasilkan rupiah, disitu dia akan terus berusaha. Hebatnya, beliau adalah orang yang sangat jujur. Meskipun miskin, tak pernah sekalipun ia mengambil hak orang lain.
Jam 11, saat tiba di depan sebuah rumah mewah di ujung gang, diapun akhirnya mendapat pelanggan pertamanya hari ini. Seorang pemuda usia 20 tahunan, terlihat sangat terburu-buru.
Ketika mbah sarno menampal sepatunya yang bolong, ia terus menerus melihat jam. Karena pekerjaan ini sudah digelutinya bertahun-tahun, dalam waktu singkat pun ia berhasil menyelesaikan pekerjaannya.
“Wah cepat sekali. Berapa pak?”
“5000 rupiah mas”
Sang pemuda pun mengeluarkan uang seratus ribuan dari dompetnya. Mbah sarno jelas kaget dan tentu ia tidak punya uang kembalian sama sekali apalagi sang pemuda ini adalah pelanggan pertamanya hari ini.
“Wah mas gak ada uang pas ya?”
“Nggak ada pak, uang saya tinggal selembar ini, belum dipecah pak”
“Maaf mas, saya nggak punya uang kembalian”
“Waduh repot juga kalo gitu. Ya sudah saya cari dulu sebentar pak ke warung depan”
“Udah mas nggak usah repot-repot. Mas bawa dulu saja. Saya perhatikan mas lagi buru-buru. Lain waktu saja mas kalau kita ketemu lagi.”
“Oh syukurlah kalo gitu. Ya sudah makasih ya pak.”
Jam demi jam berlalu dan tampaknya ini hari yang tidak menguntungkan bagi mbah sarno. Dia cuma mendapatkan 1 pelanggan dan itupun belum membayar. Ia terus menanamkan dalam hatinya, “ikhlas. Insya allah akan dapat gantinya.”
Ketika waktu menunjukkan pukul 3 lebih ia pun menyempatkan diri shalat ashar di masjid depan lapangan bola sekolah. Selesai shalat ia berdoa.
“Ya Allah, izinkan aku mencicipi secuil rezekimu hari ini. Hari ini aku akan terus berusaha, selebihnya adalah kehendakmu..”
Selesai berdoa panjang, ia pun bangkit untuk melanjutkan pekerjaannya.
Ketika ia akan menuju sepedanya, ia kaget karena pemuda yang tadi siang menjadi pelanggannya telah menunggu di samping sepedanya.
“Wah kebetulan kita ketemu disini, pak. Ini bayaran yang tadi siang pak.”
Kali ini pemuda tadi tetap mengeluarkan uang seratus ribuan. Tidak hanya selembar, tapi 5 lembar.
“Loh-loh mas? Ini mas belum mecahin uang ya? Maaf mas saya masih belum punya kembalian. Ini juga kok 5 lembar mas. Ini nggak salah ngambil mas?”
“Sudah pak, terima saja. Kembaliannya, sudah saya terima tadi, pak. Hari ini saya tes wawancara. Telat 5 menit saja saya sudah gagal pak. Untung bapak membiarkan saya pergi dulu. Insya allah minggu depan saya berangkat ke prancis pak. Saya mohon doanya pak”
“Tapi ini terlalu banyak mas”
“Saya bayar sol sepatu cuma rp 5000 pak. Sisanya untuk membayar kesuksesan saya hari ini dan keikhlasan bapak hari ini.”
Tuhan punya cara tersendiri dalam menolong hamba-hambanya yang mau berusaha dalam kesulitannya. Dan kita tidak akan pernah tahu kapan pertolongan itu tiba..
Insya Allah keikhlasan kita akan dibalas dengan keindahan nanti pada waktunya.. Aamiien..
Di bawah kaki jabal nur
panoramio.com
Jabal Nur
Dalam keremangan malam...
Dibalut terpaan semilir angin gurun Arafah...
Di kaki Jabal Nur,
Kembali kubersujud,
Mengagungkan nama Mu...
Mengakui lemahnya jiwaku...
Duhai arafah...
Akankah kudapati lautan pengampunan Nya di sini...
Terbayang khutbah terakhir Rasul Mu,
Dalam sebuah perjalanan wada' nan memilukan...
Rasul yang mencintai umat Mu...
Dalam raga yang makin rentan,
Berbalur tangis dan duka salam berpisah...
Untuk para sahabat belahan jiwa...
Dia sudah pamit pergi...
Tak ada yang kekal di dunia ini...
Dan saat terakhir itu tiba,
Masih terucap salam mencabik jiwa,
Bisikan kekhawatiran lewat Fatimah...
Ummah...ummah...ummah...
Kini,
Akhir jaman itu telah tiba...
Dan kekhawatiran itu benar adanya...
Karena itu aku menuju rumah Mu yang mulia ini,
Berharap ampunan Mu,
Berharap ridho dan kasih sayang Mu...
Astaghfirullah, Rabbal Baraya...
Astaghfirullah, innal fathoya...
-Kaki Bukit Nur, Gurun Arafah, Makkah Al Mukarromah 5 Juli 2011-
Jabal Nur
Dalam keremangan malam...
Dibalut terpaan semilir angin gurun Arafah...
Di kaki Jabal Nur,
Kembali kubersujud,
Mengagungkan nama Mu...
Mengakui lemahnya jiwaku...
Duhai arafah...
Akankah kudapati lautan pengampunan Nya di sini...
Terbayang khutbah terakhir Rasul Mu,
Dalam sebuah perjalanan wada' nan memilukan...
Rasul yang mencintai umat Mu...
Dalam raga yang makin rentan,
Berbalur tangis dan duka salam berpisah...
Untuk para sahabat belahan jiwa...
Dia sudah pamit pergi...
Tak ada yang kekal di dunia ini...
Dan saat terakhir itu tiba,
Masih terucap salam mencabik jiwa,
Bisikan kekhawatiran lewat Fatimah...
Ummah...ummah...ummah...
Kini,
Akhir jaman itu telah tiba...
Dan kekhawatiran itu benar adanya...
Karena itu aku menuju rumah Mu yang mulia ini,
Berharap ampunan Mu,
Berharap ridho dan kasih sayang Mu...
Astaghfirullah, Rabbal Baraya...
Astaghfirullah, innal fathoya...
-Kaki Bukit Nur, Gurun Arafah, Makkah Al Mukarromah 5 Juli 2011-
surat cinta untuk Siti Lestari dan Ibu diseluruh dunia
Ibu...
Saat ini anakmu dalam keadaan sehat, semoga ibu juga merasakan hal yang sama. Maaf ibu, nanda baru sempat membalas surat yang ibu kirim beberapa waktu lalu.
Ibu...
Aku rindu sekali masakanmu, diperantauan ini anakmu ini tidak pernah merasakan makanan senikmat masakanmu. Entah bumbu apa yang Engkau bubuhkan dimakanan yang Engkau hidangkan untukku.
Aku rindu sekali suapan tanganmu. Meski hanya dengan sambal terasi ditemani dengan krupuk, nasi putih itu tetap terasa nikmat dan lezat.
Ibu...
Tidak lupa, aku ucapkan terima kasih atas segala yang Engkau berikan. Karena Engkau telah melahirkan dan membesarkanku dengan tulus dan ikhlas.
Ibu...
Maafkan aku jika aku pernah membuatmu sedih dan menangis atas kenakalanku. Sejak dalam kandungan aku telah merepotkanmu. Bahkan saat pertama kehadiranku ke dunia, aku telah membuatmu bersimbah darah.
Tetapi, Engkau tidak memarahiku meski aku telah mengancam nyawamu. Engkau malah tersenyum, tertawa, kemudian Engkau mencium dan memelukku dengan hangat dan penuh cinta. Ingin rasanya aku berada didekapanmu dan mendengar detuk jantungmu kembali.
Saat ku tertidur dipangkuanmu, Engkau sibak rambutku secara perlahan dengan jari-jemarimu yang lembut. Lalu Kau baluri doa-doa ke sekujur tubuh. Buaianmu membuatku merasa nyaman sekali...
Waktu pun terus berlalu, detik berganti ke menit, hari berganti ke minggu, bulan ganti ke tahun, dan tahun berganti ke windu. Selama itulah Engkau selalu memberiku limpahan perhatian dan kasih sayang.
Ingin rasanya aku mengukur seberapa banyak cinta dan kasih sayang yang telah Engkau berikan padaku hingga saat ini. Agar aku bisa membalas semuanya.
Bila dihitung dengan meter, ku yakin ribuan kali putar Bumi masih kalah dengan besarnya cintamu padaku.
Bila dihitung dengan liter, jutaan air di samudera dikali berapa pun tetap akan kalah dengan derasnya sayangmu padaku.
Ya Allah...
Terima kasih Engkau telah memberikanku seorang ibu seperti ibuku. Engkau telah percikan kasih sayang dan cinta-Mu ke dalam jiwa ibu, hingga aku merasakan kasih sayang-Mu melalui ibuku.
Ya Allah...
Sudah berapa anak yang telah merasakan kasih sayang-Mu melalui ibu mereka. Bermilyar ataupun bertriliunan kasih sayang ibu dikumpulkan takkan sanggup menandingi kasih sayang yang Engkau berikan kepada kami.
Ya Allah...
Maafkanlah kami, karena kami lupa dan tidak menyadari begitu besar kasih sayang-Mu. Bahkan hidup dan helaan nafas ini juga karena kasih sayang-Mu.
Saat ini anakmu dalam keadaan sehat, semoga ibu juga merasakan hal yang sama. Maaf ibu, nanda baru sempat membalas surat yang ibu kirim beberapa waktu lalu.
Ibu...
Aku rindu sekali masakanmu, diperantauan ini anakmu ini tidak pernah merasakan makanan senikmat masakanmu. Entah bumbu apa yang Engkau bubuhkan dimakanan yang Engkau hidangkan untukku.
Aku rindu sekali suapan tanganmu. Meski hanya dengan sambal terasi ditemani dengan krupuk, nasi putih itu tetap terasa nikmat dan lezat.
Ibu...
Tidak lupa, aku ucapkan terima kasih atas segala yang Engkau berikan. Karena Engkau telah melahirkan dan membesarkanku dengan tulus dan ikhlas.
Ibu...
Maafkan aku jika aku pernah membuatmu sedih dan menangis atas kenakalanku. Sejak dalam kandungan aku telah merepotkanmu. Bahkan saat pertama kehadiranku ke dunia, aku telah membuatmu bersimbah darah.
Tetapi, Engkau tidak memarahiku meski aku telah mengancam nyawamu. Engkau malah tersenyum, tertawa, kemudian Engkau mencium dan memelukku dengan hangat dan penuh cinta. Ingin rasanya aku berada didekapanmu dan mendengar detuk jantungmu kembali.
Saat ku tertidur dipangkuanmu, Engkau sibak rambutku secara perlahan dengan jari-jemarimu yang lembut. Lalu Kau baluri doa-doa ke sekujur tubuh. Buaianmu membuatku merasa nyaman sekali...
Waktu pun terus berlalu, detik berganti ke menit, hari berganti ke minggu, bulan ganti ke tahun, dan tahun berganti ke windu. Selama itulah Engkau selalu memberiku limpahan perhatian dan kasih sayang.
Ingin rasanya aku mengukur seberapa banyak cinta dan kasih sayang yang telah Engkau berikan padaku hingga saat ini. Agar aku bisa membalas semuanya.
Bila dihitung dengan meter, ku yakin ribuan kali putar Bumi masih kalah dengan besarnya cintamu padaku.
Bila dihitung dengan liter, jutaan air di samudera dikali berapa pun tetap akan kalah dengan derasnya sayangmu padaku.
Ya Allah...
Terima kasih Engkau telah memberikanku seorang ibu seperti ibuku. Engkau telah percikan kasih sayang dan cinta-Mu ke dalam jiwa ibu, hingga aku merasakan kasih sayang-Mu melalui ibuku.
Ya Allah...
Sudah berapa anak yang telah merasakan kasih sayang-Mu melalui ibu mereka. Bermilyar ataupun bertriliunan kasih sayang ibu dikumpulkan takkan sanggup menandingi kasih sayang yang Engkau berikan kepada kami.
Ya Allah...
Maafkanlah kami, karena kami lupa dan tidak menyadari begitu besar kasih sayang-Mu. Bahkan hidup dan helaan nafas ini juga karena kasih sayang-Mu.
waktu
" Dan Dialah yang menidurkan kamu di malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan pada siang hari, kemudia Dia membangunkan kamu pada siang hari untuk di sempurnakan umur (mu) yang telah di tentukan, Kemudian kepada Allah-lah kamu kembali, lalu Dia Memberitahukan kepadamu apa yang dahulu kamu kerjakan." (QS Al-An'aam : 60)
Malam bagai penggetar hati seorang Mukmin, Penanda semakin dekatnya hari perhitungan.....Malam Ia jadikan Selimut Penenang sekaligus tanda dari sebuah kesempurnaan perhitungan....kamu di tidurkan di malam hari dan di bangunkan di siang hari, supaya dengan putaran waktu itu habislah umurmu yang telah ditentukan.....
Malam bagai penggetar hati seorang Mukmin, Penanda semakin dekatnya hari perhitungan.....Malam Ia jadikan Selimut Penenang sekaligus tanda dari sebuah kesempurnaan perhitungan....kamu di tidurkan di malam hari dan di bangunkan di siang hari, supaya dengan putaran waktu itu habislah umurmu yang telah ditentukan.....
Langganan:
Postingan (Atom)